Jumat, 18 Juni 2010

PARAMETER REAL TIME SYSTEM DALAM PENDARATAN PESAWAT TERBANG

Real time system adalah kondisi pengoperasian dari suatu sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang dibatasi oleh rentang waktu dan memiliki tenggat waktu (deadline) yang jelas, relatif terhadap waktu suatu peristiwa atau operasi terjadi. Sebuah sistem non-waktu nyata sebagai lawannya tidak memiliki tenggat waktu. Contoh dari sebuah sistem waktu nyata adalah sistem pengendali pesawat terbang. Batasan waktu pada sistem pengendali pesawat terbang harus tegas karena penyimpangan terhadap batasan waktu dapat berakibat fatal, yaitu kecelakaan.


Dalam kaitannya dengan pengendalian pesawat terbang, terdapat beberapa bagian yang menjadi titik konsentrasi system ini. Beberapa hal tersebut antara lain :
1.      Radio siar Bandar Udara
2.      Mesin dan computer
3.      Ticketing
4.      Take off dan landing
5.      System keamanan, dan
6.      Perekam data penerbangan

Selain enam hal tersebut, masih banyak sekali system yang terkait dengan real time system. Namun untuk pembahasan kali ini, saya akan fokuskan dalam kategori take off dan landing.
Baiklah, untuk real-time system dalam kategori take off dan landing, terdapat beberapa kesamaan dari system yang dijalankan, namun adapula beberapa perbedaan dalam implementasi teknisnya.

Sebagai permulaan, mari membayangkan apa yang anda lihat dan anda rasakan ketika anda sedang berada diatas pesawat atau melihat pesawat yang hendak take off atau akan landing.
Apa yang anda lihat atau rasakan ?
Ketika take off, pasti sayap akan membuka ruang seluas mungkin agar udara dapat melintasi sayap dan tidak menghalangi udara atau gesekan antara udara dan badan pesawat sehingga tenaga yang dihasilkan turbin menghasilkan gaya dorong dan pesawat pun meluncur.
Saat landing, pasti sayap akan menutup selebar mungkin agar ruang gerak udara semakin sempit dan menghambat laju pesawat, sehingga pesawat pun semakin lambat dan akhirnya berhenti.
Nah, inilah yang saya maksud sebagai system yang sama namun implementasi teknis yang berbeda.

Lalu apa hubungannya dengan real-time system dan parameter apa yang menjadi acuan ketika pesawat akan take off dan landing ???

Begini, real-time system yang terdapat dalam proses take off dan landing, tidak jauh berbeda (tepat seperti yang saya sampaikan sebelumnya). Untuk lebih jelasnya, mari kita simak parameter pra dan pasca penerbangan.
1.      Control Unit Radio Siar (Pelaporan pada bandara pemberangakatan dan tujuan)
Pada proses ini, pesawat dan awaknya diwajibkan melapor guna keperluan cek tahap akhir agar meminimalisir kejadian kejadian yang tidak diinginkan jika suatu saat pesawat terjadi kendala selama penerbangan.
Proses ini merupakan tahap awal dari proses real-time sytem. Karena jika tidak, maka dapat dipastikan keterlambatan informasi akan menghambat waktu keberangkatan pesawat.
2.      Persiapan ketepatan computer dalam pesawat dengan mesin pesawat.
Proses inipun merupakan tahapan real-time system yang tak kalah penting. Dalam proses ini, real-time system digolongkan dalam kategori hard real-time system, karena mengutamakan ketepatan perhitungan. Jika dalam hal ini terjadi kendala selama penerbangan, maka computer dalam pesawat akan mendeteksi kendala tersebut secara cepat dan tepat.
Pada bagian ini, saya akan menjelaskan beberapa contoh yang menjelaskan tahapan real-time system. Antara lain :
a.       Pengaturan sayap
Akan mengatur fungsi sayap pesawat dalam kaitannya dengan aerodinamis.
b.      Pengaturan roda
Mengatur timing (waktu) kapan roda harus menutup atau membuka. Juga dalam kaitannya dengan aerodinamis.
c.       Sensor ketinggian
Mengatur dan menyeimbangkan serta menyesuaikan jarak tempuh, jumlah bahan bakar dan cuaca didalam dan diluar pesawat.
d.      Suhu dalam pesawat
Menyesuaikan suhu dalam dan luar pesawat, sehingga keadaan dalam pesawat menjadi lebih stabil.
e.       Pengaturan kecepatan mesin
Menyeimbangkan antara konsumsi bahan bakar, jarak tempuh dan ketepatan waktu pemberangkatan. Perlu diperhatikan, pengaturan kecepatan mesin, harus disesuaikan dengan karakteristik/ jenis mesin pesawat, tidak boleh dipaksakan atau dikurang-kurangi, karena akan berakibat fatal.
f.       Sensor tinggi miniminal pesawat dan jarak landasan
System ini akan mengatur ketepatan ketinggian pesawat saat akan melakukan pendaratan atau roda yang harus ditutup atau dikeluarkan. Jika system ini bermasalah, maka akan diambil alih oleh pengaturan rencana cadangan yakni system pendaratan darurat.
g.      Pengaturan rencana cadangan
Ini adalah hal terpenting dan sangat jelas real-time system nya. Rencana cadangan yang dimaksud, merupakan hal yang memiliki kesalahan pengerjaan terkecil (galat terkecil).
Rencana cadangan ini mewakili segala hal yang bersifat secondary thing dan darurat.
Secara teknis dijelaskan dengan contoh :
f.1 sistem pengelola mesin pesawat yang mati mendadak.
f.2 sistem pengelola suhu kabin yang tidak stabil
f.3 sistem pendaratan darurat
f.4 sistem pengaturan kebocoran, dll.

Demikian pembahasan singkat tentang real-time system. Saya tahu, artikel ini sangat kurang layak atau bahkan banyak ngaconya…tapi tolong dimaklumin ya pren….hehehe…namanya juga usaha belajar….
Hehehe…salam tengkiu selalu…
P.S : kalo ada yang mau nambahin, silahkan jadi user di web saya di http://argax.polresacehtenggara.com/ ntar saya kasi hak akses editor deh…


2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mau tanya, buat tugas nih . .
Kira waktu yang dibutuhkan pesawat untuk mendarat itu berapa ya?

Argax Batax Zone mengatakan...

Jujur aja...saya juga tidak tahu tepatnya berapa lama yang jelas tidak lebih dari 15 menit sejak roda pendaratan diturunkan...

Posting Komentar

Silahkan Tulis Komentar Anda Disini...

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More